 
 
Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko daring untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan, ataupun pemutar media berbasis awan. Layanan ini dapat diakses baik melalui web, aplikasi android (Play Store), dan Google TV. Konten yang telah dibeli tersedia pada seluruh platform-platform di atas Google Play mulai dikenalkan pada bulan maret 2012 sebagai pengganti dari Android Market dan Layanan Musik Google.
Sejarah dan perkembangan
Sistem operasi Android yang bersifat terbuka (open source) 
memungkinkan pihak ketiga terlibat dalam mengembangkan aplikasi untuk 
perangkat Android. Pertama kali dibuka pada 22 Oktober 2008, saat ini, 
diperkirakan telah ada lebih dari 450.000 aplikasi di Android Market,
 dan pertumbuhan jumlah aplikasi ini terbilang sangat cepat. Pada 
November 2009, jumlah aplikasi di Android Market hanya sekitar 2.300 
aplikasi. Maret 2010, Android Market telah memiliki 30.000 aplikasi. 
Sementara pada Agustus 2010, telah terdapat lebih dari 80.000 aplikasi 
di Android Market. Diprediksikan, pada akhir 2010 aplikasi di Android 
Market akan berjumlah 150.000 aplikasi.
Dari puluhan ribu aplikasi tersebut, lebih dari setengahnya tidak berbayar. Menurut data yang dikeluarkan Distimo, sebuah firma app store analytic, pada Juni 2010, 57% aplikasi di Android Market adalah aplikasi tak berbayar. Tak heran bila dalam waktu kurang dari dua tahun sejak dibukanya Android Market, telah ada lebih dari 1 juta kali unduhan.
 Meski banyak aplikasi gratis, tidak berarti Android Market tidak 
mendatangkan keuntungan bagi para pengembang. Keuntungan tersebut datang
 dari pengiklan yang dapat menyisipkan iklannya dalam aplikasi. Bila 
pengguna aplikasi mengklik iklan tersebut, pengembang bisa mendapat 
keuntungan sekitar 0,01 – 0,05 USD
 Untuk aplikasi berbayar, Google menerapkan kebijakan pembagian 
keuntungan sebesar 70% untuk pengembang dan 30% untuk Google Market.
Mengunduh aplikasi dari Google Play
Google Play dapat diakses dari perangkat Android versi 2.1 ke atas. 
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam menginstal aplikasi dari 
Google Play.
1. Mencari aplikasi yang diinginkan. Kita dapat mencari aplikasi 
berdasarkan klasifikasi, ataupun langsung menggunakan fasilitas search.
2. Bila kita mengklik sebuah aplikasi, akan muncul deskripsi tentang deskripsi tersebut, rating yang diberikan para penggunanya, dan review atau komentar dari para penggunanya.
3. Bila kita mengklik install, maka aplikasi akan segera diunduh dan proses unduhan akan berlangsung sebagai background process, sehingga pengguna dapat kembali berselancar di Google Play.
4. Aplikasi yang telah diunduh dari Google Play akan tampil dalam menu downloads. Pengguna dapat menghapus aplikasi dari menu ini.
Format aplikasi yang digunakan oleh ponsel Android adalah Android Package Files (APK). Aplikasi yang diunduh dari Google Play tidak secara otomatis terinstal manakala telah selesai diunduh. Diperlukan layanan file manager untuk menginstal aplikasi-aplikasi tersebut. Pada Android versi 2.1 kebawah, aplikasi akan terinstal di memori internal perangkat. Namun, pada Android versi 2.2, aplikasi dapat diinstal di memori eksternal, sehingga memori internal perangkat dapat lebih leluasa.
Beberapa isu seputar Google Play
Pasar bebas
Google Play memiliki filosofi pasar bebas,
 dimana tidak ada sensor atau kontrol yang berarti bagi 
aplikasi-aplikasi yang beredar. Penggunalah yang memberikan penilaian, 
dengan memberi rate (bintang 1-5) dan memberikan review 
atau komentar tentang aplikasi tersebut. Para pengguna tentu akan 
memilih aplikasi dengan bintang tertinggi, dan dengan mempertimbangkan 
pengalaman para pengguna lain yang memberikan komentar tentang aplikasi 
tersebut. Sistem ini membuat para pengembang aplikasi menjadi lebih 
responsif terhadap keinginan pengguna. Namun, sistem ini juga 
memungkinkan Google Play disusupi virus atau malware yang mengganggu dan merugikan pengguna.
Kerentanan perangkat Android
Perangkat Android dapat menjalankan aplikasi dari pengembang pihak 
ketiga. Ketika proses instalasi, perangkat akan menanyakan apakah 
pengguna mengizinkan aplikasi tersebut untuk melakukan akses dan 
modifikasi terhadap perangkat, seperti mengakses internet, melakukan 
panggilan, mengirimkan SMS, membaca dan menulis data di kartu memori, 
mengakses daftar kontak, mengirimkan data pengguna, atau yang lainnya. 
Inilah yang membuat perangkat Android rentan terhadap serangan virus 
atau malware. Namun, sejauh ini laporan serangan virus atau malware terbilang masih sangat sedikit.
Pembajakan
Sejauh ini, hanya 32 negara yang dapat melakukan pembelian aplikasi 
berbayar di Google Play, dan hanya 29 negara yang dapat melakukan 
penjualan aplikasi. Keterbatasan penjualan ini dapat mendorong 
pembajakan aplikasi berbayar, terutama dari negara-negara yang belum 
didukung Google Play.
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar